Sebagai pengguna notebook, terkadang ukuran menjadi dilema. Apakah memilih notebook yang memiliki layar kecil dengan keuntungan portabilitas yang lebih tinggi namun kenyamanan berkurang, atau notebook yang memiliki layar lebih besar demi kenyamanan namun portabilitasnya berkurang. Saya sendiri lebih menyukai pilihan pertama, apalagi PowerBook Nano yang berukuran 12 inci ini saya rasa cocok untuk menemani aktifitas saya. Twelve is me. Untungnya walaupun berukuran 12 inci, layar PowerBook ini memiliki resolusi 1024x768 pixel, setara dengan monitor desktop 15 inci pada umumnya.

Namun terkadang layar berukuran kecil bisa sangat tidak nyaman, misalnya saat menonton DVD. Silahkan bayangkan bagaimana nyamannya menonton DVD dengan layar 12 inci. Dan saat bekerja dengan banyak window, maupun bekerja dengan spreadsheet atau dokumen berukuran besar, kenyamanan ini sangat berkurang.

Solusi umumnya adalah, tetap menggunakan notebook berukuran kecil demi portabilitas namun menggunakan layar monitor tambahan berukuran besar saat bekerja di tempat (desktop).

Setelah iseng-iseng mengamati monitor LCD berukuran 17 inci, ternyata pada umumnya masih memiliki resolusi 1280x1024, dan sangat sedikit sekali yang widescreen. Untuk yang berresolusi tinggi, harganya masih sangat mahal. Bahkan bisa dibilang tanggung, sebaiknya langsung saja membeli LCD berukuran besar sekalian seperti Dell E228WFP yang berukuran 22 inci.

Dengan harga di Indonesia sekitar 4,1 juta hingga 4,3 juta rupiah, tampaknya LCD ini bisa sangat menghibur mengingat ukurannya yang sangat besar, 22 inci, dengan resolusi yang cukup untuk bekerja dengan workspace yang luas, 1680x1050 pixel. Dan sialnya (atau untungnya?), di Amerika produk ini bisa didapatkan dengan harga hanya USD269! Tapi jangan lupa: syarat dan ketentuan berlaku. Silakan lihat screenshot dan ikuti link dari gambar di bawah ini.

Tapi juga tersedia versi premiumnya, Dell 2007WFP UltraSharp yang memiliki resolusi lebih tajam (ppi, pixel per inch, lebih tinggi). Dengan resolusi yang sama, 1680x1050 pixel, namun memiliki ukuran yang lebih kecil, yakni 20 inci, sehingga pixelnya lebih padat. Yang konon katanya monitor ini menggunakan LCD panel yang sama dengan Apple Cinema Display HD 20". Tapi, kalau tidak terlalu mementingkan ketajaman resolusi, tampaknya 22 inci lebih lega, dan lebih murah tentunya! menarik bukan?

Untuk yang membutuhkan tampilan yang lebih tajam, ada baiknya untuk memilih versi UltraSharp ini. Tetapi ternyata harganya lebih mahal, di Indonesia sekitar 4,8 juta hingga 5,2 juta rupiah. Hmmm, sebagai perbandingan, Apple Cinema Display HD 20" di Indonesia harganya sekitar 6 jutaan. Tapi, mari kita lihat harga khusus Dell untuk produk ini, USD 399! syarat dan ketentuan berlaku tentunya!

Seandainya saya punya uang sebanyak itu, tentunya saya lebih memilih casing alumunium Apple Cinema Display HD. Agar serasi dengan casing alumunium PowerBook tentunya. Di samping faktor teknis dan harga, faktor selera juga menentukan pilihan, tentunya...

Tapi entah kapan saya bisa memiliki monitor ini, selain faktor utama (baca: dana yang terbatas), ternyata kamar saya juga tidak memiliki ruang kosong yang muat untuk meletakkan sebuah monitor. Bahkan untuk LCD 14" sekalipun, hahahahahaha.... tampaknya lebih baik membeli lensa.