Tarif datar (flat) untuk layanan data selular biasanya hanya tersedia untuk pelanggan pascabayar. Sementara untuk pelanggan prabayar masih dibebankan pentarifan "pay as you go", yakni pembayaran sesuai dengan penggunaan.

Pentarifan secara umum ada tiga jenis: berbasis waktu (time based), berbasis volume (volume based), dan datar (flat).

Time-based. Yakni pelanggan dibebankan biaya sesuai dengan durasi penggunaannya. Misalnya per detik, per menit, atau per jam. Contohnya adalah TelkomNet Instan yang membebankan biaya kepada pelanggan per menit dari aksesnya.

Volume-based. Yakni pelanggan dibebankan biaya sesuai dengan jumlah data yang diakses atau ditransfer. Ada yang per MB, maupun per KB. Contohnya layanan GPRS dari telepon selular IM3 prabayar atau simPATI prabayar, dikenakan tarif per KB: Rp 1/KB untuk IM3 dan Rp 12/KB untuk simPATI.

Flat. Yakni pelanggan dibebankan biaya tetap untuk selang waktu tertentu. Biasanya per bulan untuk akses tak terbatas. Contohnya adalah TelkomSpeedy Unlimited. Pelanggan dibebankan biaya Rp 750.000 per bulan untuk akses tidak terbatas. Sedikit mirip dengan tarif berbasis waktu, namun bedanya untuk tarif datar ini adalah jumlah dan lamanya penggunaan tidak mempengaruhi biaya yang dibebankan. Baik untuk penggunaan maksimal maupun tidak dipergunakan sama sekali, biaya yang ditagihkan akan tetap sama.

Namun ada juga pentarifan yang menggunakan kombinasi dari ketiganya. Misalnya TelkomSpeedy dengan quota, misalnya kita diberikan "jatah" 2GB per bulan dengan biaya Rp 200.000,-. Nah untuk setiap bulannya kita hanya dibebankan biaya sebesar Rp 200.000,- jika kita mengakses internet dengan volume data kecil dari atau sama dengan 2GB. Namun jika kita mengakses lebih dari quota tersebut, maka akan dibebankan per MB untuk kelebihannya.

Ada juga yang memberikan quota dalam bentuk waktu, misalnya 40jam akses selama sebulan untuk biaya Rp. 300.000,- dan beban tambahan untuk kelebihan waktu akses Rp. 10.000,- per jam.

Catatan: beberapa contoh tarif di atas menggunakan tarif nyata, namun beberapa contoh menggunakan contoh tarif fiksi, hanya untuk kepentingan penjelasan.

Nah, layanan data menggunakan telekomunikasi selular untuk pelanggan prabayar di Indonesia, sejauh yang saya ketahui belum ada yang menggunakan tarif flat. Tarif internet flat di Indonesia pada umumnya hanya disediakan untuk pelanggan pascabayar, baik untuk telekomunikasi selular ataupun lainnya.

Tarif berbasis waktu maupun volume akses adalah cocok untuk penggunaan yang sedikit atau penggunaan temporer. Namun untuk koneksi internet tetap atau harian, dengan pemakaian yang cukup besar, maka tarif flat akan lebih efisien bagi pelanggan.

Namun kenapa penyedia layanan selular belum menyediakan skema tarif flat ini untuk pelanggan prabayar? Di luar kebijakan penyedia layanan, mungkin yang menjadi kendala adalah pembebanannya. Sulit untuk membebankan tarif datar ini untuk pelanggan prabayar, karena sistem prabayar tidak memiliki siklus waktu yang tetap untuk pembayarannya. Tidak seperti pasca bayar yang umumnya memiliki siklus pembayaran yang tetap, misalnya per bulan.

Tetapi dengan kecanggihan sistem tagihan (billing, accounting) para penyedia layanan jasa selular yang kini dapat membedakan tagihan untuk pembicaraan (voice), sms, baik untuk sesama operator maupun antar operator, nampaknya tarif datar ini menjadi semakin mungkin untuk diimplementasikan.

Misalnya seperti ini. Jika sekarang saja sudah ada pemisahan voucher antara yang pembicaraan dan sms (juga reguler: keduanya), kenapa tidak ada voucher khusus untuk akses data (internet)? sebagian pelanggan takut menggunakan layanan internet dari telepon selular karena takut penggunaannya tidak terkontrol hingga akhirnya dapat menyebabkan habisnya kredit (pulsa). Dengan adanya pemisahan ini, pelanggan ini dapat menjadi lebih tenang dalam berinternet.

Nah, "voucher khusus internet" ini dapat dijual dengan tarif berbasis waktu maupun volume akses. Misalnya, voucher untuk 10 jam akses seharga Rp. 100.000,- , saat pelanggan memeriksa pulsa mungkin kurang lebih seperti ini: "sisa pulsa reguler anda : Rp. 10.450,- pulsa sms: 5 sms, pulsa internet: 10 jam 0 menit". Jadi pelanggan mendapatkan "pulsa internet" yang dapat digunakan selama 10 jam. Pulsa internet ini berkurang seiring pemakaian internet, tanpa mengganggu pulsa lainnya: reguler, khusus pembicaraan, ataupun khusus sms.

Bagaimana dengan tarif datar? bisa dilakukan dengan "voucher unlimited", misalnya untuk akses tak terbatas 7 hari seharga 200.000,- . Saat pelanggan memeriksa pulsa mungkin kurang lebih seperti ini: "sisa pulsa reguler anda : Rp. 10.450,- pulsa sms: 5 sms, masa aktif akses internet sampai 20 Desember 2007". Nah, dengan sistem seperti ini, pelanggan dapat mengakses internet dengan bebas sampai dengan batas waktu (tanggal) aktifnya "pulsa internet" ini. Dan tentunya juga tidak mengganggu pulsa lainnya.

Mungkin ketika "pulsa internet" ini habis, atau belum diisi, kita tetap dapat menggunakan pulsa reguler untuk akses internet. Namun untuk menghindari, terpakainya pulsa reguler secara tidak sengaja karena ketidaktahuan pelanggan ketika pulsa internetnya habis, penyedia layanan bisa memutuskan sambungan internet sementara dan mengirimkan pesan (sms) informasi mengenai habisnya pulsa ini.

Atau dengan menggunakan login (username dan password) yang berbeda antara pemakaian pulsa reguler dan pulsa internet.

Atau (lagi?), dengan cara ekstrim: pelanggan tidak bisa mengakses internet tanpa voucher khusus internet.

Angka-angka diatas hanyalah contoh. Jika memang nanti bakal diimplementasikan dengan tarif dan kualitas yang wajar, saya rasa penetrasi internet di Indonesia akan lebih baik. Hanya saja, apakah para operator sudah memiliki infrastruktur akses internet yang "mapan" seperti para penyedia jasa internet? Karena dengan jumlah pelanggan yang besar ini, fluktuasi pemakaian bandwith bisa naik turun dengan dahsyat.

Internet for everyone, Indonesia!