Untuk kedua kalinya saya mengikuti acara FreSh: Freedom of Sharing. Kali ini FreSh 7.0 diadakan pada hari Senin (23/02) malam (19.00 - 22.00 WIB) di daerah Pasar Minggu: Pusat Kebudayaan Salihara. Salah satu tujuan dipilihnya tempat ini adalah untuk memperkenalkan Pusat Kebudayaan Salihara ini sendiri. Terlalu banyak hal baik, positif, bermanfaat, dan menginspirasi yang didapatkan. Saya tidak dapat merangkumnya menjadi sebuah artikel. Maka dari itu, dengan semangat berbagi a la FreSh, saya tuliskan dalam kalimat-kalimat singkat. Tapi, berhubung pembicaranya menggunakan bahasa tingkat tinggi, sementara kemampuan saya dalam mencerna sangat rendah, mohon dikoreksi jika ada kesalahan.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua. Rock On!

— Adham Somantrie, partypisan partisipan FreSh 7.0.

Introduction

FreSh diharapkan menjadi "the next Budi Utomo" setelah 1 abad (1908-2008).

FreSh membawa semangat kebebasan (freedom), berbagi (share), segar, dan inovatif.

FreSh selain berdiskusi juga bertindak. Talk and Action.

Product of Net Gen.

Direncanakan akan ada FreSh Conference 2009. Dengan 100 narasumber/pembicara dalam 1 hari acara. Diharapkan dihadiri 1000 peserta dari kalangan blogger (pengguna internet) dan media.

Session 1: Generation Z by Husin Wijaya from MarkPlus

1998 adalah tahun kebangkitan internet. Generation Z adalah para pengguna internet (aktif) berusia 11-31 tahun di saat itu. Merupakan 13% dari jumlah penduduk untuk di USA.

Menderita attention deficit disorder, bad communication, tapi merupakan penulis yang hebat (great writer).

Internet addicted: sangat ketergantungan terhadap internet. Life for internet, internet for life.

Kehilangan kemampuan bersosialisasi secara fisik/tradisional. Egois.

Melanggar aturan. Membajak: Pirate property rights.

Merupakan bad employees. Sulit untuk diatur karena hobi melanggar tadi.

Narsis: Me Generation. It must be 'all about me'. Avoiding their privacy.

But, a multitasking generation: Instant messenger online 24/7. Be a photographer, bring cameras everytime everywhere. Share experience with youtube. Listen to iPod. Socialize with Facebook, everytime. Facebook is their god.

Kolaboratif.: Tanpa hirarki. Bentuk organisasi yang baru.

Bersifat prosumer. Co-innovative. Menjadi konsumer, lalu menjadi produser dengan menambahkan nilai tambah pada produk.

Merupakan "global social activist".

Menyenangi freedom, for everything.

Menginginkan sesuatu yang customized dan personalized.

Green in mind.

"Entertainment and play" in every part of life.

Session 1 — Q&A:

Ponsel (mobile phone) membantu penetrasi internet (for the rest of us)

Internet and marketing: How to market? Process and penetration of marketing; Changing the people's mind.

Internet, akankah menjadi "the next TV" untuk masa depan? Perlu diantisipasi.

Using SMS for marketing, bisa saja menjadi sebuah trend.

Session 2: Kreativitas dan Budaya Indonesia

G.M. (Goenawan Mohammad) — Tempo.

Jakarta Selatan "belum beradab", maka dari itu perlu adanya Pusat Kebudayaan Salihara. Selama ini, "pusat kebudayaan" untuk wiayah Jakarta Selatan adalah Citos (Cilandak Town Square).

Pusat Kebudayaan Salihara di bangun untuk tujuan kebudayaan dan seni (khususnya di Jakarta Selatan), dengan dana bantuan dari Jawa Pos. Juga dengan bantuan dari tiga arsitek secara sukarela dalam mendesainnya.

Penulisan saat ini menjadi lebih baik dengan adanya blog. Apakah ini merupakan parameter berkembangnya/majunya budaya menulis di Indonesia?

Kreativitas: membuat sesuatu yang baru (original) ataupun tidak baru (tidak original), tetapi baru kita lakukan.

Banyak tulisan-tulisan berkualitas di Facebook (di internet?).

Kurang ajar itu penting untuk kreativitas. Ada aspek penyegaran di dalamnya, mendobrak. Walaupun kekurangajaran itu tidak selalu produktif. Tergantung bagaimana kita menggunakan dan menyikapinya

Jamaah Tarekat Al-Facebookiyah, para pengguna layanan Facebook: bersifat narcissist dan exhibitionist?

Paman Tyo

Perlu adanya segmentasi budaya di Indonesia. Sebuah karya seni atau budaya perlu dibuat dalam beberapa versi: ringkas dan kompleks. Menyesuaikan dengan tingkat pemahaman "pengguna".

E-book menjadi populer. Bahkan yang komersial (berbayar), bukan sekedar untuk "dunia bajakan".

Bagi penulis, buatlah tulisan dengan baik dan berkualitas. Tidak perlu mempermasalahkan bahasa yang digunakan (Bahasa Indonesia atau bahasa asing), gunakan bahasa yang paling kita kuasai dengan baik. Jika memang berkualitas, akan ada yang menterjemahkannya.

Budiyono Darsono — detik.com

Ponsel memiliki potensi untuk industri telekomunikasi (secara luas), juga industri media.

Digital life, orang akan lebih terbiasa dengan konten digital seperti e-book. Meninggalkan buku versi cetak/tradisional sebagai media konten.

Be exist is important, the main rules, for Generation Z.

Session 2 — Q&A:

Kelebihan internet dibanding media cetak adalah memungkinkan kita untuk menyunting artikel yang sudah dipublikasikan.

Dalam menyikapi industri kreatif, pemerintah lebih baik diam/pasif, namun jangan menghambat perkembangannya.

Peguyuban blogger ataupun pengguna internet itu penting untuk saling mengingatkan. Correction and control in society.

Ada yang ditakdirkan untuk tidak diakui, walaupun banyak beramal dan bahkan menghasilkan orang-orang hebat. Sehingga diperlukan sikap ikhlas jika Anda termasuk salah satunya.

Kreatif dan produktif itu berbeda, tetapi memang akan lebih baik jika keduanya bersinergis. Walaupun bukan suatu keharusan.

Dewan pers mendorong blogger itu sendiri untuk membuat kode etik blogger.

Butuh lebih banyak blog/situs web yang memuat puisi dan sastra di Indonesia.

Bonus Session: PechaKucha Jakarta by Nadine, Sharon, and Dian.

PechaKucha adalah marathon presentasi. Bertujuan untuk menginspirasi (Inspiring the people). Sudah dilakukan di kota-kota lain di seluruh dunia, termasuk Bandung. Dan kini akan diadakan di Jakarta: PechaKucha Jakarta.

12-14 speakers x 20 slides x 20 secs/slide. Duration: 6:40 for each speaker.

PechaKucha Jakarta 2009:
Es Teler 77. Jl. Adityawarman no 8.
Kebayoran Baru. Jakarta Selatan.
10 Maret 2009, 18.30 - 21.00 WIB.

PS: Photos are belong to Aulia Halimatussadiah.

Update: Liputan resmi ada di situs resmi FreSh: FreSh 7.0: Indonesia Bangsa Kreatif. Berkas (slide) presentasi juga tersedia di sana untuk diunduh.