Sebagai tindak lanjut dari titah Zamroni yang memberi semangat agar segera meninggalkan status kesayangan kita bersama: MAHASISWA, akhirnya saya pun menggenapkannya.

12 Februari 2008, 13:30 WIB. Ruang Sidang D Teknik Elektro STT Telkom Institut Teknologi Telkom akhirnya menjadi saksi bisu Sidang Tugas Akhir saya. Secara resmi, seharusnya di Ruang Sidang B, hanya saja karena alasan teknis (ambient lighting yang jelek, screen menjadi silau terkena lampu) saya alihkan ke Ruang Sidang D yang kebetulan kosong. Tentunya dengan seizin petugas administrasi TA™ Departemen Teknik Elektro.

Pak Nyoman Bogi Aditya Karna (NBG) selaku pembimbing 1 tidak dapat menghadiri sidang dikarenakan beliau sudah tidak menjadi dosen lagi dan sedang ada tugas keluar kota di tempat kerjanya yang baru. Sementara Pak Tri Broto Harsono selaku pembimbing 2 menghadiri sidang ini.

Dosen penguji yang membantai menguji saya adalah: Pak Agus Virgono (AGV), Pak Burhanuddin Dirgantara (BRH), dan Pak R Rumani M (RRM) yang menggantikan Pak Yuda Purwanto (YUP) yang tidak bisa menguji.

Sidang berlangsung sekitar satu jam lebih. Sidang terdiri dari 3 sesi, yakni: sesi presentasi; sesi tanya jawab; dan sesi diskusi tertutup. Sesi presentasi saya jalani hanya 14 menit dari jatah yang diberikan 20 menit. Sesi tanya jawab sekitar satu jam kurang. Dan sesi diskusi tertutup antara dosen pembimbing dan penguji sekitar 5 menit.

Setelah sesi tanya jawab, saya dan seluruh teman-teman yang menghadiri dipersilakan untuk keluar ruangan karena sesi diskusi tertutup akan dimulai. Dan ini lah saat-saat yang harusnya menegangkan, tetapi saya tidak merasakan hal itu. Karena keringnya tenggorokan membuat saya lebih mencari sebotol air minum yang saya rasakan bagaikan sebuah oasis yang bukan fatamorgana di tengah padang pasir yang tandus. Apalagi cuaca Bandung sedang buruk dalam beberapa hari terakhir ini. Ujan, udah becek, ga ada ojek . Udara panas minus penyejuk ruangan, ditambah dengan buruknya kualitas bahan jas almamater yang membuat sidang terasa bagaikan sauna.

Lalu, akhirnya pintu pun terbuka. Dan nama saya dipanggil untuk memasuki ruangan.

AGV: "Dham, hasil dari sidang tertutup dosen penguji dan pembimbing menyatakan bahwa kamu tidak lulus....."

* jantung berhenti sembari menunggu kata-kata berikutnya *

AGV: "... langsung. Tetapi harus melakukan beberapa revisi yang telah ditentukan."

(tidak mau kalah dramatis-nya dengan sidang Zamroni)

AGV: "dengan nilai akhir: dengan angka 82.5, dengan huruf A".

Biarpun ada revisi, dengan nilai A, berarti IP semester 9 saya adalah: 4.00!

Alhamdulillah... Akhirnya saya lulus, walaupun dengan revisi yang mesti dikerjakan dalam seminggu. Dan saya pun menyalami keempat dosen tersebut, sedikit perbincangan masalah administrasi dan revisi, lalu mereka pun pergi meninggalkan ruangan.

Terima kasih buat teman-teman yang sudah rela berkorban menghadiri sidang TA saya. Tampaknya sangat ramai, karena ruangan cukup penuh oleh penonton. Bahagia sekali bahwa teman-teman saya mau menghadiri. Terima kasih juga buat Mira, Hardo, dan Daru yang bersedia dilantik menjadi fotografer kenegaraan. Juga makasih buat Rosita yang menjadi pekerja outsourcing dalam menyediakan konsumsi. Juga buat teman-teman yang selama ini banyak membantu baik dalam perkuliahan maupun dalam pengerjaan TA™ ini.

Buat rekan-rekan seperjuangan: Ihsan, Iyan, Daru; mari segera menyusul... Untuk rekan-rekan yang berencana lulus dalam periode ini: Mel yang mau sidang tanggal 14 Februari; Aji dan Bagus Rully, rekan se-pembimbing yang katanya dikit lagi; mari wisuda bareng! juga buat Rian: kapan nyusul jadi ST?

Dan, ternyata, setelah perjuangan di lab berbulan-bulan, bimbingan intensif baik tatap muka maupun via email selama sebulan suntuk penuh, serta perjuangan dalam urusan administrasi khas birokrasi warisan Indonesia, dengan selesainya sidang walaupun masih ada revisi yang mesti dikerjakan benar-benar membuat saya lega seperti di atas angin.